Tag: Festival Budaya Pertanian
Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung kembali digelar di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kamis (4/7) siang.
Pembukaan Festival Budaya Pertanian Ke–8
Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung kembali akan digelar pada 4 – 7 Juli 2019 mendatang. Sama seperti tahun sebelumnya, FBP ke–8 kalinya ini akan dipusatkan di areal Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang.
Sebagai wilayah destinasi wisata, kawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung masih memiliki hasil pertanian ‘andalan’ seperti jeruk dan ketela pohon (singkong).
Pemerintah Kabupaten Badung kembali akan menyelenggarakan Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-8 pada 4–7 Juli 2019 mendatang.
Pemkab Badung kembali menggelar Festival Budaya Pertanian (FBP) untuk ketujuh kalinya, Kamis (19/7), di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang.
Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-7 akan digelar pada 19 – 22 Juli 2018 di areal Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung.
Festival Budaya Pertanian (FBP) kembali akan digelar. Pelaksanaannya yang telah memasuki ke-7 ini rencana dilaksanakan pada 19-22 Juli mendatang di areal Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang.
Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-6 mendulang sukses.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta melepaskan anak panah saat membuka Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-6 di areal Jembatan Bangkung, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Badung Utara, Sabtu (15/7).
Pemkab Badung berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada para petani agar kesejahteraannya lebih terjamin dengan cara memberikan bantuan pupuk, bibit secara gratis maupun membebaskan pajak tanah pertanian.
Topik Pilihan
-
Gianyar 03 May 2024 Ortu Komang Teguh Pilih Nonton di Rumah
-
Buleleng 29 Apr 2024 Cegah DBD, Fogging Terus Digencarkan
-
-
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
Berita Foto
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali
Turis Asing Belajar Membatik
Bali Menjadi Destinasi Favorit
Nusa Ning Nusa
Otentisitas Budaya
HIRUK PIKUK kepariwisataan ditengarai akan menyuburkan praktik artifisialisasi budaya atau ketidakaslian budaya asali. Keaslian budaya adalah wujud yang mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai asali masyarakat lokal.